sekedar melemparkan emosi dalam goresan tangan..

SEBEELLLLLLLLLLLLL….!!

itu adalah teriakan yang oke Otak saya.

entah kenapa, saya emang lagi sebel sama seorang laki-laki yang sama sekali saya tidak pernah mengenal dengan dirinya.

suatu ketika sekitar setahun yang lalu, saya di ” undang ” menjadi daftar nama teman pada salah satu situs pertemanan terpopuler di dunia. Facebook.

jujur, saya adalah tipe selektif ketika ingin menerima tawaran undangan teman, dari orang lain. apalagi orang tersebut, saya tidak kenal. Bahkan satu sekolahpun, atau satu kampus, tetapi saya tidak mengenal ia, sudah pasti saya tidak akan menerima undangan menjadi daftar nama di facebook.

namun, ada yang berbeda, entah kenapa saya menerima perminataan menjadi teman, orang ini dengan user account pejuang jalanan. saya melihat daftar teman yang terkait dengan saya, benar, ternyata dia berkaitan dengan beberapa rekan di unpad, terutama BEM.

Hingga suatu ketika, orang ini menyapa saya di media chatting. Dengan kemurahan hati, saya membalas sapa orang ini. Ditengah-tengah perbincangan antara saya dan dia, dia mulai memancing perbincangan seputar politik. Kala itu yang ia bahas adalah pemilu. kebetulan, saat-saat itu, momentum pemilu sedang meruak di negara ini. Dan saya, lumayan paham tentang pemilu dan perkembangannya.

dari percakapannya itu, saya megira ia adalah, aktivis LSM lingkungan. sebab, apa yang dia sampaikan, hampir semu tentang lingkungan bandung dan sekitarnya. hingga seuatu ketika, pada pelantikan presiden SBY, suasana mahasiswa panas, karena polisi melakukan siaga 1 unutk mengamankan kota Jakarta. benar saja, apa yang terjadi, mahasiswa bandung raya, sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari Bandung. Bahkan teman-teman yang sudah berada di Jalan TOL dikejar polisi agar kembali ke Bandung.

spontanitas, mahasiswa yang merasa kecewa termasuk saya, serempak menulis status di Facebook, dengan curahan hati kekecewaan terhadap polisi. tak lama, di status saya, muncul seorang bernama pejuang jalanan mengomentari status saya.

Dia bilang, ” Buat apa uangnya mahal-mahal dipake cuman buat aksi di Jakarta, udahlah mending buat bangun desa yang tertinggal. lagian aksi mahasiswa udah gag buat simpatik masyarakat tuh. jadi percuma aja. ”

itulah, komentar dari pejuang jalanan, dari komentar tersebut, tentu semua sepakat, komentar itu memiliki nilai negatif, dan pro terhadap sikap pemerintah. Sehingga, apa yang terjadi, semua rekan-rekan saya di Unpad banyak yang mengomentari statement dari pejuang jalanan itu. Layakanya aktivis yang keras kepala, pejuang jalanan itu, kembali mengomentari satu persatu, hingga status saya penuh hingga panjang 25 komentar.

itulah awal saya mulai terganggu dengan keberadaan dia di FB saya, tapi beberapa hari, bulan selanjutnya, saya jarang berhubungan atau mengomentari apa yang dia pancing melalui notes, atau chatting. Saya selalu menjawab dengan singkat, dan tentu membuat kesal. Tapi anehnya dia malah asik menuturkan permasalahan di luar yang ingin dishare dengan saya. Benar dugaan saya, dari pembicaraan itu, lagi-lagi dia menjelek-jelekan pergerakan mahasiswa BEM.

karena, saya merasa risih, saya berusaha mencari ” siapa sih dia ”

saya mencari info di FB, ternyata gag lengkap, liat di foto, gag jelas, dan yang paling membuat saya mengangguk-angguk paham ialah, ternyata dia adalahs eorang aktivis organisasi ekstra kampus berlandaskan asas Islam.

Hingga akhirnya, ia menyapa saya di chat, saya pun membalas sapaannya, dan kali ini saya yang mulai memancing. Saya tertawa lepas, ketika tahu bahwa dia adalah orang yang sama dengan saya, namun berbeda idealisem.

saya hanya mengkritik organekstra yang ia jalani, tapi yang ada, judtru dia malah membalikan lagiseperti tidak mau menerima apa yang saya sampaikan. Dan beberapa percakapan, tiba-tiba dia memancing untuk menyalami salah satu calon presma di kampus saya, yang berasal dari organ ekstra tersebut. Dan disinilah, awal mula saya merasa dia menindas saya.

dia mengadu kepada calon presma tersebut, kemudian entah mengapa semuanya jadi panjang dan melebar, ini sudah membuat semua teman-teman saya tahu apa yang sedang terjadi.

menurutnya, saya tidak suka dengan calon presma itu, dengan alasan saya tidak suka organ ekstra yang ia emban. Bagi saya ini sudah membuat penghinaan besar buat saya. faktanya, saya tidak pernah berbicara dengan se pragmatis itu, ada bumbu-bumbu yang dia hilangkan, sehingga terasa pedas.

Demi Allah, maksud saya tidak seperti itu. saya memang tidak suka dengan organ ekstra tersebut,karena saya pikr untuk kondisi politik di kampus saya, tidak bisa ranah gerak ektra melebur di ranah intra. apalagi, ekstra terkesan deffense untuk menerima kritikan. itu yang saya sampaikan ke mereka. Tentu saja, buka hanya pada satu ekstra saja, tetapi ekstra-ekstra lainnya.

Hingga akhirnya mau-tidak mau, saya harus meluruskan kebenaran kepada calon presma. Walaupun kami sepakat untuk menutup masalah ini dalam-dalam. saya tetap kecewa dengan orang itu ( Pejuang jalanan ), saya tidak pernah mengenal dia, saya tidak pernah maca-macam sama dia. tapi kenapa dia membuat semua hancur..!!

dampak ini sangat besar buat saya, tentu ini akan menentu pilihan saya untuk tetap di BEM atau tidak. Walaupun masalah ini bukanlah, akibat utama dari pemikiran saya untuk tidak lagi di BEM. tapi ini mendukung pemikiran saya untuk hengkang dari organisasi yang membuat saya nyaman.

Dan akhirnya pejuang jalanan itu, saya hapus dari daftar teman saya di FB.

saya tidak mau mengingat itu.

biarkan rasa sakit ini, tertancap perih di dada. Tanpa ku tahu siapa yang melakukan ini, bahkan aku tidak akan pernah mengetahui bahwa aku pernah berkomunikasi dengannya.

2 comments on “sekedar melemparkan emosi dalam goresan tangan..

Tinggalkan komentar